Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Kepada Para Ulama yang Takut pada Allah


Sesungguhnya kalian adalah kaum yang gemar mempelajari islam dan kaum yang menjadi panutan kaum muslimin. Amalkanlah ilmu itu dengan berjuang bersama Khilafah, sebab tidak ada satupun Ulama salaf yang menolak Khilafah. Mengangkat satu khalifah untuk seluruh kaum muslimin adalah kewajiban yang telah disepakati oleh Ulama.
Imam al-Nawawi rahimahullah berkata: “para ulama sepakat bahwa tidak boleh mengangkat dua orang khalifah pada masa yang sama; sama saja apakah negara Islam meluas atau tidak” (An-Nawai, Syarh al-Nawâwî ‘alâ Muslim, VI/316)

Jangnalah ilmu itu disembunyikan, dengan berbalik mendukung para penguasa yang tidak menerapkan syariah. Jangan sampai ilmu yang sangat banyak itu, digunakan untuk berfatwa mendukung para penguasa yang memerangi Khilafah. Jujurlah dengan ilmu yang telah engkau miliki, dan amalkanlah ia, hanya dengan begitu engkau pantas disebut Ulama sejati.

Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berkata: “Seorang yang berilmu tetap dinilai jahil/bodoh selama dia belum mengamalkan ilmunya. Kemudian apabila dia telah mengamalkan ilmu tersebut barulah dia benar-benar menjadi orang yang alim”

Wahai Ulama, engkau adalah kaum yang paling mengerti betapa wajibnya jihad, maka terjunlah dalam medan jihad. Sungguh tidak berguna ilmu yang engkau miliki, jika engkau mengerti kewajiban jihad, namun enggan terjun didalamnya. Bukankah engkau mengetahui jika kaum kafir telah masuk ke dalam wilayah kaum mulimin dalam rangka memerangi kaum muslimin, maka hukum jihad menjadi fardhu ain (kewajiban individu).

Wahai Ulama, saat ini koalisi kafir muharriban fi’lan telah masuk ke wilayah Daulah Islam, dan membunuhi laum muslimin disana, tidak peduli itu laki-laki dan perempuan, dewasa dan anak-anak, orang tua maupun bayi, semuanya menjadi korban. Kaum kafir baik dari syiah, komunis, kristen, yahudi telah bersatu memerangi islam, maka dimanakah posisi anda?

Janganlah engkau menjadi Ulama-ulama yang diibaratkan dalam Al-Qur’an sebagaimana keledai yang menggendong buku-buku. Jangan pula menjadi seperti rahib-rahib yahudi yang mengetahui akan kedatangan Nabi akhir zaman, namun ketika datang justru didustakan. Bukankah engkau mengetahui bahwa akan ada Khilafah setelah berkuasanya para raja-raja (mulkan jabbariyyah), maka jangan sampai engkau mendustakan Khilafah ini, karena saat ini ia telah berdiri di Irak dan Syam.

"Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa Kitab-Kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim." (QS. Al-Jumuah: 5)

Berdirilah dibarisan Khilafah, meskipun dengan itu engkau harus meninggalkan kehidupan yang enak, sebab engkaupun mengetahui bahwa dunia adalah tempatnya menanam dan akhirat adalah panennya. Hijrahlah ke dalam wilayah Khilafah, karena engkaupun sangat mengetahui kewajiban itu. Jika engkau tidak bisa hijrah, sampaikanlah dan belalah Khilafah dengan fatwa-fatwamu, meskipun dengan itu engkau akan menghadapi siksaan dari penguasa dan merasakan dinginnya penjara.

Sampaikanlah kebenaran, karena dengannya engkau akan memperoleh banyak kebaikan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Pahala akan terus mengalir kepada orang yang menyampaikan ilmu kepada orang lain lalu diamalkan, meskipun ia telah wafat" (HR.Tirmidzi)

Takutlah akan ancaman Allah mengenai orang yang menyembunyikan kebenaran. Allas SWT berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang yang Menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dila'nati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati, Kecuali mereka yang telah taubat dan Mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), Maka terhadap mereka Itulah aku menerima taubatnya dan Akulah yang Maha menerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah: 159-160)

Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan orang yang mempelajari ilmu kemudian tidak menyampaikannya adalah seperti orang yang menyimpan harta namun tidak menafkahkannya darinya (membayarkan zakatnya)” [Diriwayatkan oleh Ath-Thabaraniy dalam Al-Ausath no. 689; shahih – lihat Ash-Shahiihah no. 3479].

Beliau SAW juga bersabda: “Barangsiapa yang menyembunyikan ilmu, niscaya Allah akan mengikatnya dengan tali kekang dari api neraka di hari kiamat kelak” [Diriwayatkan oleh Ibnu Hibbaan no. 96, Al-Haakim 1/102, dan Al-Khathiib dalam Taariikh Baghdaad 5/38-39; hasan].

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar