Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Benarkah IS Rekayasa Syi'ah?


MMI Menuduh ISIS Dikendalikan Syiah
Meski isu ini tidak sepopuler isu bahwa “Daulah Islam adalah buatan AS”, namun perlu juga dibahas disini. Tuduhan ini jauh dari masuk akal, sebab bagaimana mungkin Daulah Islam yang memerangi pemerintah syiah adalah buatan syiah itu sendiri. Coba bayangkan, permainanan macam apa ini?!

Merekal beralasan bahwa keberadaan Daulah Islam justru mempersulit gerak “mujahidin” lain, seperti FSA (Free Syrian Army) dan Jabhah Islamiyyah (Front Islam) di Suriah. Keberadaan Daulah Islam dianggap “menguntungkan rezim syiah, sebab Ia bagaikan pendatang baru yang hanya buat kisruh di kancah pertempuran suriah. Adanya Daulah Islam di Suriah justru membuat mujahidin saling berperang dan ini jelas membuat rezim syiah senang”.

Perang antar mujahidin (Daulah Islam vs Jabhah Nushrah), penulis akui bahwa itu jelas menguntungkan rezim syiah. Bahkan perang dengan fraksi sekuler seperti FSA pun juga menguntungkan pihak rezim syiah. Namun berlaku adillah, perang antar mujahidin memang sempat terjadi, namun kita wajib menelaah duduk persoalannya.




Pertama, adalah permasalahan internal Daulah Islamiyyah dimana Jaulani (amir jabhah nushrah) berkhianat kepada Daulah Islam dengan memisahkan jamaahnya dari Daulah Islam. Padahal Jabhah Nushrah dibentuk oleh Daulah Islam. Mari kita bayangkan jika kita memiliki anak, kemudian anak kita durhaka, bukankah keadaan seperti itu rawan konflik?. Jaulani telah berbaiat kepada Abu bakar Albagdady, bahkan dia sempat hendak diangkat menjadi Jubir resmi Daulah Islam, namun posisi itu jatuh ke Al-Adani. Ancaman melepaskan baiat sungguh berat:

Rasulullah SAW bersabda “Siapa saja yang melepaskan tangannya dari ketaatan kepada Allah, niscaya dia akan menjumpai Allah pada Hari Kiamat dengan tanpa mempunyai hujah. Dan, siapa saja yang mati sedangkan di atas pundaknya tidak terdapat bai’at, maka dia mati dalam keadaan jahiliyah.” (HR. Muslim)

Rasulullah SAW bersabda: “ Setiap pengkhianat akan diberi bendera pada hari kiamat, dan saya telah membaiat orang ini untuk berjanji setia kepada Allah dan Rasul-Nya, dan saya tidak tahu pengkhianatan yang lebih besar daripada seorang yang dibaiat untuk berjanji setia kepada Allah dan rasulNya kemudian ia diberi bendera perang, dan aku tidak tahu salah seorang diantara kalian jika melepaskan baiatnya, atau tidak pula ia berbaiat dalam urusan ini melainkan aku dan dia ada batas pemisah” (HR. Bukhari)

Dari Jabir RA berkata “Seorang badui mendatangi Nabi SAW dan berujar, : ”Baiatlah aku untuk islam” maka Nabi SAW pun membaiatnya untuk islam. Keesokan harinya si arab badui tadi datang dalam ekadaan demam, dan berujar: “batalkan baiatku” namun Nabi SAW enggan. Ketika si arab badui sudah berpaling, Nabi SAW bersabda: ”Madinah ini bagaikan tungku api yang menghilangkan karat-karatnya dan menyaring yang baik saja” (HR. Bukhari, no 6676)

Mengkhianati apalagi dengan membawa pasukan Daulah Islam keluar dari ketaatan, berarti telah memecah belah Al-Jamaah. Rasulullah SAW bersabda:
“Jika diantara kalian melihat orang yang memecah belah Al-Jamaah atau menginginkan perpecahan dalam urusan umatku bagaimanapun bentuknya, maka perangilah ia karena tangan Allah itu berada pada Al-Jamaah. Karena setan itu berlari bersama orang yang hendak memecah-belah Al-Jamaah” (HR. Assuyuthi)

Maka disini bisa saja Khalifah mengambil kebijakan dengan memerangi jabhah nushrah “sebagai pelajaran” hingga ia kembali. Namun disinilah kebijakan Khalifah Abu Bakar Albagdady, Beliau memandang hal itu jika dilakukan saat ini tentu akan menguntungkan rezim syiah yang merupakan musuh sebenarnya. Daulah Islam lebih memilih untuk bersikap defensif terhadap serangan dari kelompok-kelompok lain. Jika diserang, maka Daulah Islam akan melawannya, dan jika mereka berhenti menyerang Daulah Islam, maka mereka akan dibiarkan walau sebesar apapun dosa mereka terhadap Daulah Islam. Hal ini dilakukan sambil memberi waktu kepada mujahidin-mujahidin untuk memposisikan dirinya.

Maka jika ada ungkapan Daulah Islam memerangi mujahidin lain, ini adalah kedustaan. Sebenarnya adalah Daulah Islam yang dikeroyok oleh kelompok lain, baik dari kalangan sekuler (seperti FSA) maupun yang berlabel “islam” (seperti jabhah nushrah, ahrar syam, dan jabhah islamiyyah). Hal itu dapat dilihat dari bersemangatnya kelompok-kelompok itu dalam memerangi Dauah Islam, hanya karena mencap Daulah Islam dengan label khawarij. Kalau mereka menyebut Daulah Islam sebagai khawarij, maka siapalah mereka-mereka ini yang menyerang Daulah Islam? Bukankah lebih pantas disebut khawarij orang yang keluar dari Al-Jamaah dan mememerangi khilafah?!.

Penulis akan menceritakan salah seorang mujahid Daulah Islam, yaitu Abu Dzar Al-Iraqi, dimana beliau datang kepada jabhah nushrah untuk menasihati mereka agar tidak memerangi Daulah Islam. Namun Abu Dzar malah ditangkap oleh jabhah nushrah, disiksa dengan siksaan yang pedih, beliau dipukul hingga pingsan, dibangunkan dengan disetrum, dan dipaksa membuat pengakuan palsu yang menjelek-jelekkan Daulah Islam. Setelah itu ramai-ramai media pendengki Daulah Islam (seperti muqawamah.com) menyiarkan rekaman video itu, dan menjadikannya sebagai bukti bahwa Daulah Islam adalah daulah bathil.


Muqawamah.com menyiarkan berita dusta ini


Namun kebusukan akhirnya tercium juga, Abu Dzar Al-Iraqi berhasil kabur dan kembali pada Daulah Islam. Kemudian beliau merekam video terbaru yang menyanggah rekaman video sebelumnya yang dibuat atas paksaan. Beliau menceritakan secara detail kronologis dan penyiksaan yang dilakukan jabhah nushrah. Media pendengki pun bungkam dengan video terbaru ini, begitulah sakitnya hati para pendengki.

video bantahan beliau dapat dilihat di: https://www.youtube.com/watch?v=YeVzWD_t42g&noredirect=1


Perhatikanlah pesan Khalifah Abu Bakar Albagdady berikut ini:

“Jagalah sikap belas kasih, murah hati, dan kebajikan. Berusahalah untuk senantiasa dekat di hati manusia dan tolonglah mereka. Maafkan dan hentikan rasa amarah kalian pada orang-orang yang telah menyakiti kalian, bukalah tangan dan pintu untuk mereka yang bertaubat, ulurkan tangan pada mereka yang datang kembali menghampiri kalian. Bersabarlah atas apa-apa yang mereka lakukan pada kalian, terimalah mereka dengan segala kekurangan mereka, rangkullah mereka meski berbuat salah pada kalian, minumlah air yang mereka berikan pada kalian tak peduli seberapa keruh air itu, hadapilah kejahatan mereka dengan pemberian ampunan dari kalian, biarkan kekurangan mereka seolah telah pergi dan rasa bersalah mereka seakan tak pernah terjadi. Tepatilah janji yang pernah kalian buat, jangan pernah berkhianat pun membahayakan orang lain.” (Dikutip dari Ceramah Juru Bicara Daulah Islamiyyah, Syaikh Abu Muhammad al Adnaniy asy Syamiy –hafidzohullah-, 1 Ramadhan 1432 H/ 1 Agustus 2011 M)

Dalam sebuah selebaran yang dibagi-bagikan pada setiap bala tentara Daulah Islamiyyah, Amirul Mukminin juga berkata:

“Janganlah kalian berkhianat, jangan berbuat dzolim. Aku wasiatkan kepada kalian untuk bisa menahan diri terhadap siapa saja yang menahan dirinya, yakni mereka yang bertemu dengan kalian dan tidak menodongkan senjatanya terhadap kalian dari beberapa katibah/ faksi yang menyerang kalian, seberapapun kejahatannya dan seberapapun besar dosanya pada kalian. Kalahkanlah mereka dengan ampunan dan pemberian maaf, agar kalian dapat fokus menyelesaikan musuh jahat (Syiah Nushairiyyah) yang mengancam semua Ahlus Sunnah.”

Setelah kebijakan ini diambil, dengan ziin Allah terbukalah hati para mujahidin yang ikhlas dalam berijhad di jalan Allah. Maka ribuan tentara dari FSA, jabhah nushrah, jabhah islamiyyah, dan ahrar syam memilih bergabung dengan Daulah Islam. Bahkan di beberapa tempat Daulah islam dan jabhah Nushrah menggelar operasi bersama dalam memerangi pasukan nushairiyyah. Banggalah wahai kaum muslimin, kalian telah memiliki Khalifah yang sangat bijak sebagaimana kakeknya dulu, yaitu Ali bin Abi Thalib RA ketika mengadapi para pemberontak.

Daulah Islam menjadi kekuatan nomor satu di syam dengan izin Allah, ia semakin eksis setelah pengkhianatan ini, dan pasukan syiah nushairiyyah pun semakin terdesak dan bahkan mengemis pada koalisi internasional. Apakah dengan ini bisa dikatakan bahwa Daulah Islam adalah rekayasa syiah? Maka dimana akal sehat kita. Sebailknya mari kita bertanya pada kelompok-kelompok yang masih memerangi Daulah Islam, jika kalian memerangi musuh nomor satu rezim syiah nushairiyyah, bukankah yang kalian lakukan sangat menguntungkan rezim syiah? Sekarang siapa yang sebenarnya agen syiah?! Wallahua’lam.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar