Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Benarkah IS Kejam dan Sadis?

Inilah citra Daulah Islam dimata media-media sekuler. Inilah citra yang hendak ditanamkan oleh media sekuler dalam setiap kepala orang, baik muslim maupun non-muslim, baik di timur maupun barat, seluruhnya dipaksa membenarkan bahwa Daulah Islam / Khilafah adalah sebuah kelompok yang jahat, kejam, sadis, teroris, pembunuh kemanusiaan, tidak toleran, pembunuh wanita dan anak-anak, pengubur bayi hidup-hidup, dan tuduhan-tuduhan keji lainnya. Sungguh penulis tidak kaget jika memang media sekuler sedemikian jahatnya menyerang Daulah Islam. Memang demikian, media adalah alat propaganda. Tidak ada media yang netral, media netral itu omong kosong.

Setiap media memiliki ideologi yang dibela mati-matian. Media bisa dilihat apakah ideologinya demokrasi, sosialisme, kapitalisme, islam, atau paham lain. Maka tanyakan kepada diri kta, kepada siapakah kepercayaan itu kita berikan? Kepada para mujahidin yang meninggalkan kenikmatan dunia untuk membela saudara-saudaranya atau kepada media yang selalu merujuk pada media-media barat demi mendapatkan uang?

Kepada siapakah engkau menaruh kepercayaan, kepada media yang bahkan presenternya saja tidak berhijab atau kepada mereka yang menegakkan syariat islam kaffah? Kepada media yang mengejar target iklan dan oplah, atau kepada mereka yang hanya berharap bertemu rabb-Nya dalam keadaan syahid?!

Wahai kaum muslimin, telah engkau jumpai fakta yang nyata bahwa media-media penyerang daulah adalah media yang pro nasionalisme, demokrasi, dan sekulerisme. Mereka jelas menentang Daulah Islam, sebab Daulah Islam didirikan atas ukhuwah islamiyyah bukan sekat-sekat nasionalisme. Daulah Islam didirikan diatas sistem Khilafah dan bukan sistem demokrasi. Daulah Islam menerapkan syariah secara kaffah dan tidak memisahkan antara islam dan negara. Jika secara ideologi saja terdapat perbedaan nyata, maka sangat wajar jika media-media sekuler itu akan menyerang habis-habisan Daulah Islam, bahkan jika perlu memelintir berita, menunjukkan gambar hoax, menghadirkan saksi palsu, dan apapaun juga demi menikam Daulah Islam.

Sebaliknya engkau akan dapati dalam media tersebut pembelaan yang  nyata kepada para Thaghut dan kepada negara-negara kafir penjajah. “Amerika Serikat adalah pahlawan, sementara Daulah Islam adalah penjahat”  itulah yang disampaikan media tersebut. Media-media itu seakan membuat kita amnesia mendadak, kita tiba-tiba lupa siapa yang menyokong dana dan senjata Israel dalam membantai muslim palestina, kita juga amnesia siapa yang membunuh jutaaan muslim di Irak dan Afghanistan, kita amnesia siapa yang mencabik-cabik negri muslim sehingga menjadi lebih dari 50 negara yang lemah, kita bahkan amnesia siapa yang menjajah negri nusantara selama ratusan tahun dan terus menjajah kita sampai saat ini dengan merampok kekayaan alam kita?!

Sadarilah wahai kaum muslimin, siapa mushmu dan siapa temanmu. Musuhmu adalah negara-negara barat kafir penjajah dan temanmu adalah mujahidin. Jangan pernah engkau melupakan sejarah, karena dari sejarahlah kita bisa mengambil pelajaran. Jangan pernah lupakan Imam Bonjol dan Pangeran Diponegoro, yang berjihad melawan penjajah belanda dan sekutunya meskipun barat menyebut mereka dengan julukan yang buruk. Pandanglah Irak dan Suriah, pandanglah Amerika Serikat layaknya Belanda, pandanglah syiah dan komunis kurdi layaknya centeng-centeng Belanda, dan pandanglah mujahidin sebagai para pejuang sebagaimana Imam Bonjol dan pangeran Diponegoro. Hanya saja jika perjuangan umat islam Indonesia dirampas oleh nasionalis sekuler, maka perjuangan di Irak dan Suriah tidak mengulangi kesalahan itu, mereka berjihad dan menegakkan negara yang haq, yaitu Daulah Khilafah Islamiyyah.   

Jika ditanyakan apakah Daulah Islam kejam dan sadis, jawabannya bisa jadi benar dan bisa jadi salah. Benar jika yang dimaksud kejam dan sadis adalah tidak mengenal kata ampun dalam berperang melawan penjajah dan centeng-centengnya. Daulah Islam tidak ragu-ragu menggorok leher mereka, menyalib mereka, menembaki kepala mereka dan menendang potongan kepala mereka. Sebagaimana mereka (para penjajah) tidak mengenal ampun dalam menyiksa dan membunuh saudara dan saudari kita di penjara Abu Ghraib dan Guantanamo. Sungguh Daulah Islam sangat kejam dan sadis jika berhadapan kepada para penjajah dan centengnya.

Namun hal itu tidak benar, jika dituduhkan bahwa Daulah Islam kejam dan Sadis kepada sesama muslim atau kepada orang kafir dzimmi. Para mujahidin Daulah Islam berasal dari seluruh dunia berhijrah, meninggalkan kenyamanan hidup di tempat tinggal asal mereka, demi melindungi saudara-saudara kaum muslimin yang ditindas oleh penjajah dan centengnya. Daulah Islam menciptakan kemanan untuk kaum muslimin dan non muslim di wilayahnya, melindungi mereka, memberikan hak-hak mereka, bersikap lembut dan menyayangi mereka. Rakyat Irak dan Suriah pun menyambut mereka sebagai pahlawan yang menyelamatkan mereka dari kejamnya AS dan Syiah. Setiap penaklukan wilayah, mereka disambut oleh penduduk dengan keluar ke jalan menunjukkan dukungan pada Daulah Islam. Apakah mungkin penduduk mendukung mereka padahal katanya “mereka adalah orang kejam”?

Seorang penjaga toko yang bernama Mustafa Kaymaz (35) di daerah Al-Abyad, dekat perbatasan Turki-Daulah Islam berkata: “Tidak ada lagi senjata, tidak ada lagi kekacauan. Saya tahu ini kedengarannya aneh tetapi saya lebih memilih Daulah Islam di perbatasan ketimbang Tentara Suriah Merdeka (FSA),”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar